PALANGKA RAYA - Keberadaan kawasan Bundaran Besar Palangka Raya yang saat ini baru saja selesai dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yang sebelumnya awal dulu pembangunan hanya menampilkan patung tentara dan saat ini dengan model design yang modern baru menampilkan lampu hias yang menampilkan warna lampu yang berwarna - warni.
Dengan kehadirannya yang memukau pada saat jelang malam hari, banyak masyarakat kota Palangka Raya untuk menikmati suasana dimalam hari disekitar kawasan itu.
Baca juga:
Weekend Ber-Commuter Line Ria
|
Eldoniel Mahar, politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalteng menyingkapi baik akan pembangunan Bundaran Besar Palangka Raya saat ini. Bundaran besar Palangka Raya adalah satu cagar budaya sejarah berdirinya provinsi Kalteng, dan ikon kota Palangka Raya sekaligus.
"Saat ini Palangka Raya dan umumnya Kalteng dalam masa berbenah diri untuk mempercantik diri, " kata Edon sapaan Eldoniel Mahar.
Edon menilai di kawasan yang saat ini telah dibangun oleh pemprov Kalteng dengan suasana baru dengan tampilan modern, tentunya ini bisa jadi kedepannya bisa menjadi kawasan wisata bagi masyarakat kota Palangka Raya kedepannya.
Melihat seperti kota Jakarta memiliki ikon kotanya, Monas. Dengan didukung kawasan saat ini bagi UKM yang masyarakat setempat, menyediakan kuliner - kuliner serta Aksesoris cindera mata khas Masyarakat Dayak Kalteng.
"Pemprov Kalteng harus mengandeng UKM dan Sanggar Kesenian daerah kita, untuk menunjang di kawasan tersebut. Sehingga ini bisa terciptanya lapangan pekerjaan baru, " jelasnya kembali.
Cucu dari pendiri Provinsi Kalteng ini, Mahir Mahar. Berkeyakinan akan kawasan bundaran besar saat ini, kedepannya akan jadi kawasan wisata baru pada malam hari, karena pada saat itu keasrian ditempat itu akan terlihat indah, seperti suasan air mancur yang disorot oleh sinar laser berwarna - warni.
Menurutnya hal ini perlu dukungan stecholder unsur muspida serta tokoh masyarakat kalteng, dan juga keseriusan pemprov kalteng dalam mengembangkan kawasan itu. Sehingga dampak akibatnya bisa me njadikannya sebagai aset milik masyarakat kota Palangka Raya dan sekitarnya.
"Ini juga perlu sinergitas antara Pemprov Kalteng dan pemkot Palangka Raya, bagaimana agar kedepan kawasan itu bisa menjadi Kawasan ramah, dan sejuk, " ulas Edon ini.
Selain itu yang perlu sekali diutamakan kedepannya, yaitu prasaran tempat parkir motor dan mobil bagi pengunjung yang mau bersantai di tempat itu. Hal ini sangat perlu diperhatikan, agar kawasan tersebut tidak kumuh dan semrawut. Apalagi bundaran besar kota Palangka Raya, adalah jantung kota Cantik ini.
Maka itu, Edon memberikan saran dan masukan agar di sekitar kawasan bundaran besar. Ada banyak areal perkantoran milik Pemprov, dan khususnya eks bekas gedung KONI Kalteng. Bisa diberdayakan kawasan tersebut di jadikan kawasan kuliner wisata baru bagi pengunjung dan juga lebih kedepan, buatlah tempat kawasan wisata yang dapat menjadi dayak tarik tersendiri tanpa merubah Gedung tersebut dari aslinya.
"Buatlah kawasan wisata, baik itu Kuliner dan budaya. Sehingga kota palangka raya bisa menjadi salah satu kota wisata, " ungkap cucu pendiri Provinsi Kalteng ini menyampaikan.
Hal ini menurutnya, untuk mendukung program - program pemprov Kalteng kedepannya dan juga terkait pelestarian gedung bersejarah yang saat ini dimasukan dalam cagar budaya yang dimiliki daerah ini, Bumi Tambun Bungai.
"Buatlah Eks Gedung KONI Kalteng untuk kawasan Wisata kota Palangka Raya, jangan nantinya hanya memjadi gedung tua, " tutupnya.